The Werewolf Game - Episode: Turnabout Werewolves

Dunia telah mencapai awal abad 21.

Jujur saja, kami ragu jika masyarakat kota masih berpikir bahwa kami masih ada di sini..
Sengaja hidup dalam keterasingan walau sebetulnya jarak antara hutan ini tak terlampau jauh dari peradaban..
Tapi, hei, buat apa kami mengganggu mereka?

Kalau boleh jujur sekali lagi, kami sudah lelah. Dan bosan.
Lelah dan bosan menyantap daging mereka.

Mereka hanyalah onggokan daging yang kotor yang berjalan, walau bukan dalam arti harafiah.. karena kami pikir, apa yang mereka sebetulnya lakukan itu jauh lebih licik dan hina daripada kami.

Meraup untung dan mencuri setiap keping dan lembar apa yang bukan milik mereka. Tertawa bahagia atas kefanaan harta benda yang mereka miliki saat ini. Tak jarang pula mereka mencekoki para penduduk desa yang kurang berpendidikan dengan cerita bohong tentang kami--bagaimana kami mencoba hidup di tengah mereka dengan bermuka-dua pada siang hari, dan lantas menyantap mereka hidup-hidup pada malam harinya.

Sekadar membuat orang-orang untuk takut pada apa yang nyata terlihat, namun tidak awas pada apa yang tak nampak di luarnya.

Yeah.

Oleh karena itulah kami sudah berhenti membunuhi manusia sejak berpuluh tahun yang lalu. Kami memutuskan untuk tinggal jauh dari peradaban, mencoba untuk membiarkan mereka hidup dengan apa yang mereka sebut sebagai "akan lebih damai jika tidak ada makhluk seperti kalian di sini".
Oke, biar kami lihat dunia seperti apa yang kalian, manusia, ingin wujudkan. Dunia yang pada kenyataannya begitu kotor, yang bahkan kami pun muak hanya sekadar untuk membayangkannya.

..Tapi lucunya, walaupun kami telah menghentikan perlawanan kami terhadap manusia, kadang kami masih mendengar para penduduk kota membisikkan kabar berita, bahwa selalu ada korban manusia serigala setiap bulan purnama, penuh dengan bekas luka cabikan dan sayatan benda tajam--padahal setahu kami, tidak ada satu pun dari kami yang melakukan hal tersebut.
Dan anehnya lagi, setiap ada satu korban manusia jatuh pada bulan purnama, satu dari kami pun akan ditemukan mati di dekat hutan dengan luka tembak di bagian dada.

Segala rangkaian peristiwa ini seolah menantang kami dan mengatakan, "Kenapa berhenti membunuh manusia, eh? Dasar pengecut. Bukankah ini adalah yang dulu biasa kalian lakukan?"

Sejak saat itu jumlah kami semakin sedikit pada setiap bulan purnama, dan kini kami tak lagi bisa tinggal diam hanya menunggu ajal misterius itu untuk menjemput kami. Kami memutuskan agar salah seorang dari kami, cobaltblue, untuk menginvestigasi hal ini lebih lanjut.
cobaltblue menyusup ke tengah kota dan menyamar sebagai salah satu karyawan di suatu perusahaan yang cukup terkenal dengan perlawanannya pada kaum kami di masa lampau untuk mencari informasi. Dan untunglah, usaha tersebut tidak sia-sia. Kami ingat dulu dulu pernah ada satu dari kelompok kami yang hilang tanpa jejak. Seorang manusia serigala yang masih terhitung muda, dan ternyata kawan kecil kami inilah biang keladi dari segala peristiwa ini. Dia telah beralih menjadi agen rahasia pembasmi manusia serigala dan bekerja sebagai pengawal pribadi direktur perusahaan Gninnuc.


Dia yang dulu pernah menjadi bagian dari kami. Dia yang jelas mengetahui identitas kami.

Dia yang berkhianat dua kali.
Pertama, ketika dia masih bagian dari kami dan berkhianat pada manusia. Kedua, ketika dia beralih haluan ingin menghabisi kami. Berkhianat pada kami untuk pihak kotor perusahaan Gninnuc, bah.
Perusahaan yang mengelola jasa asuransi dan layanan masyarakat, katanya.. Padahal kami tahu, perusahaan itu sebetulnya memproduksi dan menyeludupkan narkotika.

Satu lagi sampah busuk dan kotor dari pihak manusia. Ah.. ya.
Mungkin ini kesempatan kami, untuk sekadar mengabdikan diri pada prinsip kami yang baru.

Kami akan membunuh pengkhianat licik itu, sekaligus menghabisi direktur konyol beserta dengan para anak buahnya.

Maka kami pun sepakat, ini akan menjadi langkah awal dari sebuah revolusi kami.

Namun ada satu hal kecil yang membuat semua ini menjadi sulit. Direktur ini adalah seorang indigo, yang memiliki indera ke-enam sehingga dia mampu mengetahui identitas kami bahkan ketika kami mencoba menyamar sebagai penduduk kota biasa.
Dan benar saja, ketika kami baru saja menerima informasi berharga mengenai kawan pengkhianat kami kemarin, mendadak pada pagi harinya, kami telah menemukan cobaltblue tewas, lagi-lagi dengan luka tembak; dan beberapa luka sayatan dan gigitan--yang berarti sangat mungkin bahwa pengkhianat kecil ini sempat melakukan serangan ketika dia sedang bertransformasi.

Ini tidak bisa dibiarkan lagi.


Mungkin kami kalah jumlah.
Tapi mereka akan butuh lebih dari sekadar jumlah untuk melenyapkan kami.

Mungkin kami memang manusia serigala.
Tapi kalian akan butuh lebih dari sekadar bulu dan taring untuk membuktikan bahwa kami adalah penjahatnya.

Yah. Setidaknya, untuk saat ini.